Memahami Kebutuhan Belajar Murid – tadalafilix.com

Date:

Share post:

tadalafilix.com – Bagaimana memahami kebutuhan belajar siswa?

Halo sobat pendidikan, jumpa lagi dengan kami di website tadalafilix education. Pada postingan kali ini, pembahasan yang akan ditelaah menyangkut kebutuhan belajar siswa yang tentunya sangat erat kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Pada postingan admin sebelumnya telah dijelaskan apa itu pembelajaran yang dibedakan dan pada postingan kali ini admin hanya akan memberikan penjelasan tentang pentingnya mengetahui kebutuhan belajar siswa agar dalam proses pembelajaran guru dapat menentukan dan memetakan kegiatan dalam pembelajaran. proses.

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyatakan bahwa kita dapat mengklasifikasikan kebutuhan belajar siswa, paling tidak berdasarkan 3 aspek.

Ketiga aspek tersebut adalah:

1. Kemauan siswa untuk belajar

2. Minat siswa

3. Profil studi siswa

Sebagai guru, kita semua tahu bahwa siswa akan tampil lebih baik jika tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan pemahaman mereka sebelumnya (kesiapan untuk belajar). Jadi apakah pekerjaan rumah membangkitkan rasa ingin tahu atau keinginan siswa (minat) dan apakah pekerjaan rumah memberi mereka kesempatan untuk bekerja sesuai keinginan mereka (profil pembelajaran).

Berikut penjelasan dari 3 aspek yang telah dijelaskan di atas yaitu: kesiapan siswa, minat siswa dan profil belajar siswa.

1.
MAHASISWA SIAP

Lihat ilustrasi di bawah ini:

Di kelas bahasa Indonesia, setelah menjelaskan dan memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengeksplorasi berbagai teks naratif, Ibu Rahmaniar meminta siswanya untuk membuat sendiri contoh teks naratif. Ia kemudian melakukan evaluasi terhadap draft teks yang telah dibuat oleh mahasiswanya. Setelah melakukan penilaian, ia menemukan bahwa ada tiga kelompok siswa di kelasnya.

Kelompok A adalah siswa yang sudah memiliki kemampuan menulis terstruktur yang baik dan memiliki kosakata yang cukup kaya. Mereka juga cukup mandiri dan percaya diri dalam bekerja.

Kelompok B terdiri dari siswa yang memiliki keterampilan menulis terstruktur yang baik, tetapi kosakatanya masih terbatas.

Kelompok C terdiri dari siswa yang belum memiliki keterampilan menulis terstruktur yang baik dan kosa kata yang terbatas.

Informasi yang diperoleh kemudian digunakan oleh Ibu Rahmaniar untuk merencanakan pembelajaran pada tahap selanjutnya dimana beliau lebih banyak memberikan bantuan kepada siswa yang belum memiliki keterampilan menulis dan memberikan bantuan yang lebih sedikit kepada siswa yang sudah memiliki keterampilan menulis terstruktur yang baik.

Pada contoh di atas, Ibu Rahmaniar mengidentifikasi kebutuhan belajar dengan memperhatikan kesiapan belajar.

Kemauan untuk belajar (kesiapan) adalah kemampuan untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Penugasan yang memperhatikan tingkat kesiapan siswa akan membawa siswa keluar dari zona nyaman dan memberikan tantangan. tetapi dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang tepat, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru. Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar.

Tomlinson (2001:46) menyatakan bahwa merancang pelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau CD player. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik, biasanya Anda menggeser tombol equalizer terlebih dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” secara tepat dengan kebutuhan siswa yang berbeda akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis aktivitas, dan produk pembelajaran yang tepat untuk kelas Anda. Tombol equalizer sebenarnya menggambarkan perspektif yang berbeda yang dapat kita gunakan untuk menentukan tingkat kesiapan belajar siswa.

2.
MINAT SISWA

Minat adalah keadaan pikiran yang menghasilkan tanggapan langsung terhadap situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memuaskan secara pribadi.

Tomlinson (2001:53), menyatakan bahwa tujuan pembelajaran berbasis minat adalah sebagai berikut:


membantu siswa menyadari bahwa ada hubungan antara sekolah dan kecintaan mereka untuk belajar;

menunjukkan keterkaitan antara semua pembelajaran;

menggunakan keterampilan atau ide yang diketahui siswa sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang dikenal atau baru bagi mereka, dan;

meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

Minat sebenarnya dapat dilihat dalam 2 perspektif.

1. sebagai kepentingan situasional.

Dalam pandangan ini, minat adalah suatu keadaan psikologis yang ditandai dengan peningkatan perhatian, usaha, dan kasih sayang, yang dialami pada saat tertentu. Seorang anak mungkin tertarik ketika seorang guru berbicara tentang topik binatang, meskipun dia tidak terlalu menyukai topik binatang, karena guru berbicara sangat lucu, menarik dan menggunakan berbagai alat bantu visual.

2. Minat juga dapat dilihat sebagai kecenderungan individu untuk terlibat dengan objek atau topik tertentu dalam waktu yang lama.

Minat ini disebut juga dengan minat individu. Seorang anak yang memiliki minat terhadap binatang, maka ia akan tetap tertarik untuk belajar tentang binatang walaupun mungkin pada saat itu guru yang sedang mengajar tidak menyajikannya dengan cara yang menarik atau menghibur.

Karena minat merupakan salah satu motivasi penting bagi siswa untuk “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran, memahami kedua perspektif tentang minat di atas akan membantu guru mempertimbangkan bagaimana mempertahankan atau menarik minat siswa dalam proses pembelajaran.

Beberapa cara guru dapat terlibat dalam melibatkan minat siswa meliputi:

menciptakan situasi belajar yang menarik perhatian siswa (misalnya dengan humor, membuat kejutan, dll),

menciptakan lingkungan belajar yang terkait dengan minat individu siswa,

mengkomunikasikan nilai dari apa yang dipelajari siswa,

menciptakan kesempatan belajar dimana siswa dapat memecahkan masalah (pembelajaran berbasis masalah).

3.
PROFIL PEMBELAJARAN SISWA

Profil pembelajaran mengacu pada cara-cara di mana kita sebagai individu belajar dengan baik. Tujuan mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar siswa berdasarkan profil pembelajaran adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara alami dan efisien. Namun, sebagai guru, terkadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita. Padahal kita tahu bahwa setiap anak memiliki profil belajarnya masing-masing. Menyadari hal ini sangat penting agar guru dapat memvariasikan metode dan pendekatan pengajarannya.

Profil belajar siswa terkait dengan banyak faktor. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Preferensi untuk lingkungan belajar, misalnya suhu sekitar, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajar terstruktur/tidak terstruktur, dsb.

Misalnya: mungkin ada anak yang tidak bisa belajar di ruangan yang terlalu dingin, terlalu berisik, terlalu terang, dll.

Pengaruh budaya: santai – terstruktur, pendiam – ekspresif, pribadi – impersonal.

Preferensi gaya belajar.

Gaya belajar adalah bagaimana siswa memilih, memperoleh, mengolah, dan mengingat informasi baru. Secara umum, ada tiga gaya belajar, yaitu:

1.
visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi berupa gambar, visualisasi diagram, power point, catatan, peta, grafik organiser);

2.
auditori: belajar dengan mendengarkan (misalnya mendengarkan guru menjelaskan, membaca dengan suara keras, mendengarkan pendapat selama diskusi, mendengarkan musik);

3.
kinestetik: belajar dengan melakukan (misalnya gerakan dan peregangan, kegiatan praktis, dll.).

Karena siswa kami memiliki gaya belajar yang berbeda, penting bagi guru untuk mencoba menggunakan campuran gaya mengajar.

Preferensi berdasarkan kecerdasan
banyak (multiply kecerdasan): visual-spasial, musikal, kinestetik-jasmani, interpersonal, intrapersonal, verbal-linguistik, naturalis, logis-matematis.

Contoh mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar siswa

Di bawah ini adalah contoh identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar siswa:

Pak Hery akan mengajarkan pelajaran IPA, dengan tujuan agar siswa dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Berdasarkan identifikasi yang dilakukannya, Pak Hery sudah mengetahui bahwa sebagian siswanya adalah pembelajar visual, ada pembelajar auditori, dan ada pembelajar kinestetik. Untuk memenuhi kebutuhan belajar para siswanya, maka Pak Hery memutuskan untuk melakukannya beberapa hal berikut:

saat mengajar, Kemudian Anda bermain:

gunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.

menyediakan video yang menyertai
penjelasan verbal yang dapat diakses oleh siswa.

buat beberapa sudut belajar atau pajangan yang terpasang di tempat berbeda untuk memberikan peluang murid bergerak ketika mereka mengakses informasi.

Saat memberikan pekerjaan rumah, Pak Hery mempersilahkan murid-muridnya untuk memilih bagaimana mereka mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Siswa dapat menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, kaset wawancara, atau
pertunjukan atau permainan peran.

Bagaimana, apakah Anda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara mengidentifikasi dan memahami kebutuhan belajar siswa?

Semoga postingan ini selalu membantu para guru dan rekan-rekan kependidikan lainnya memahami pentingnya memahami kebutuhan belajar siswa sehingga apa yang diharapkan dari guru dalam kegiatan kelas/sekolah dapat bermakna bagi siswa.

spot_img

Related articles

Toko Chip Domino Island 24 Jam Termurah dan Gratis 2023

Toko Keripik Domino – Ingin membeli chip Higgs Domino tapi tidak tahu dimana? Jika demikian, Anda...

Arti Mimpi Memancing Ikan Menurut Islam dan Primbon

Berikut ini adalah arti mimpi memancing ikan menurut islam dan primbon yang mungkin selama ini anda cari....

Cek Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tenaga Teknis 2022 12 Januari 2023

Ayovaksindikeskdi.id – Hasil Penapisan Administrasi PPPK akan diumumkan hari ini, Kamis (12/1/2023). Cari tahu cara cek...

Niat Puasa Qadha Ramadhan Bulan Rajab Arab Latin

niat puasa qadha ramadhan di bulan rajab - Puasa ramadhan merupakan salah satu rukun islam yang wajib...